Friday, August 29, 2008

Jangan Menangis

Selamat Pagi Sahabat....

Pertarungan kehidupan tidak akan pernah berakhir... Pemenang sejati bukanlah pada saat dia mencapai keberhasilan... tetapi justru mereka yang siap menghadapi resiko kegagalan sekalipun....Kita bisa berkaca dari cerita pagi ini tentang Doa anak Kecil.

DOA SEORANG ANAK KECIL..

Suatu ketika ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan, suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini babak final..
Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. semuanya buatan sendiri. sebab memang begitulah peraturannya
ada seorang anak bernama MARK, mobilnya tak istimewa namun ia termasuk dalam 4 anak yang masujk final. dibandingkan dengan semua lawannya mobil MARK lah yang paling jelek dan tak sempurna. beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. yah, mobil itu tak begitu menarik. dengan kayu sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil lainnya. namun mark bangga dengan semuanya itu, sebab mobil itu buatan tangannya sendiri..


Tiba lah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-ke ncang. Di setiap jalur
lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya. Namun, sesaat kemudian,
Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa.
Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!". Dorr. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo...cepat..cepat, maju..maju" , begitu teriak mereka.
Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark.
Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih." Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga.
Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?".
Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark. Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain. "Aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah."
Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarla h gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.

Mari kita renungkan barang sejenak :
Hidup ini adalah kompetisi, ada banyak hal yang ingin kita capai.. bermainlah dengan cantik, jangan menghalalkan segala cara demi memperoleh kemenangan, pakailah hati nurani kita... dan yang penting PADA SAAT KITA GAGAL TERIMALAH ITU DENGAN TEGAR... DAN JANGAN MENANGIS !!!!!!

Selamat Berjuang.....

No comments:

Post a Comment